Dumai-infestigasi- Pejabat di RSUD Dumai Khairudin resah di beritakan,mulai intervensi media, terkait pemberitaan proyek bangunan ICU dan Kebidanan dan menggunakan pertemanan, persaudaraan pejabat tersebut untuk intervensi media.Para pihak tidak memahami bahwa fungsi media itu sebagai sosial kontrol, dan ada ruang hak jawab bila di konfirmasi media.
Selasa kemaren (8/1/2019), seseorang utusan pejabat tersebut menjumpai redaksi dan akan memberikan titipan dana yang di berikan pejabat RSUD tersebut.Secara tegas, redaksi menolak akan ada pemberian uang, karena melanggar kode etik jurnalistik.Utusan tersebut juga menyampaikan, bahwa tidak intervensi media, berhubung pejabat tersebut adalah kawan dan abang (redaksi) juga kenal.
Sesampai di rumah, redaksi yang sedang merawat “hunter” yang sedang sakit keras, menelpon pejabat RSUD Dumai Khairudin.Redaksi secara tegas mengatakan kepada Khairudin jangan ada titipan uang kepada saya.Ini telah menjadi ranah pemberitaan media.
Dalam percakapan melalui sambungan telepon, Khairudin mengungkapkan akibat pemberitaan yang terbit di www.infestigasi.com, banyak wartawan yang mencari dan mendatangi ruang kerjanya, menanyakan hal tersebut.Pejabat tersebut menjelaskan, bahwa dirinya tidak menghubungi redaksi karena abang emosi.”Saya ini apalah, kaleng-kaleng”, ujarnya.
Akibat ramainya pemberitaan terkait proyek di RSUD Dumai, seorang aparat hukum di kota Dumai meminta agar berita tersebut di tindak lanjuti dan di terbitkan terus.” Kalau ada gangguan, segera hubungi saya”, ungkapnya.(ricky)