Dumai  

Ortu Banting HP dan Tampar Anak di Depan Guru

Dumai-infestigasi-Pengaruh pemberitaan seorang siswa yang di keroyok oleh 5 orang rekan  siswa di ruang kelas, menyebabkan wali murid membanting HP di depan anaknya dan Guru.Hal ini terjadi karena ibu dari seorang  siswa kesal melihat anaknya mengambil SIM kartu dari telepon selular agar ibunya tidak bisa membuka internet di HP dan membaca berita yang terbit di media online.

“Mana kartu itu kau simpan”, ujar ibu kepada anaknya di ruang BK SMPN 1 Dumai senin (25/2/2019).Mamak udah dengar dari orang-orang , ada masuk berita  di internet dan ada nama mu, sembari wali murid itu membanting HP miliknya.Melihat tingkah ibu rekannya marah – marah sembari membanting HP, 5 rekan siswa yang lain merasa kaget.Di tempat yang sama, bapak dari seorang murid masuk ke ruang BK dan mendekati anaknya sembari menampar anaknya.Melihat hal ini, Guru dan murid lainnya bertambah kaget.Hal ini di ceritakan santo kepada redaksi sepulang dari sekolah.

Pada hari ini, para orang tua siswa di panggil ke SMPN 1 Dumai menjumpai kepala sekolah,  wali kelas dan 6 orang murid.Santo dan 5 rekan terlihat duduk di lantai sembari di beri pengarahan oleh 5 orang guru SMPN 1 Dumai yang di saksikan oleh wali murid.Namun, kedatangan wali murid tidak bersamaan, sehingga wali murid Santo yang telah datang terlebih dahulu setelah bertemu Guru , tidak lama lalu pulang.

Dalam penjelasan kepala sekolah dan wali kelas VIII/7, bahwa antara santo dan ke 5 rekannya tidak ada permusuhan dan dendam , hanya bergurau.Tidak ada pengeroyokan pak, ujar para guru kepada orang tua santo.Ketika di tanyakan apa arti bahasa pengeroyokan, para guru malah diam , tidak menjawab.Di terangkan oleh orang tua santo, bahwa perbuatan yang di lakukan oleh satu orang atau lebih atau 5 orang kepada satu orang lawannya dapat di kategorikan pengeroyokan, mendengar ini, para guru terdiam.Guru merasa kecewa, kenapa masalah ini di masukkan dalam berita, jadi tercemar nama sekolah ujar para guru.(red)