Hari Wafat Yesus Kristus 2025: Dari Salip Menuju Harapan dan Mengenang Kasih Tanpa Batas

Hari Wafat Yesus Kristus 2025

INFESTIGASI.COM – Setiap tahun, umat Kristiani di seluruh dunia memperingati Hari Wafat Yesus Kristus, yang dikenal sebagai Jumat Agung. Di tahun 2025, peringatan suci ini jatuh pada Jumat, 18 April 2025, dua hari sebelum Hari Raya Paskah.

Jumat Agung bukan sekadar hari libur keagamaan—ia adalah momen refleksi mendalam atas pengorbanan Yesus Kristus yang disalibkan di Bukit Golgota, Yerusalem, lebih dari dua milenium lalu. Peristiwa ini menjadi tonggak utama dalam iman Kristiani, karena diyakini sebagai wujud kasih terbesar dari Sang Juru Selamat kepada umat manusia.

Dari Pengkhianatan hingga Penyaliban

Yesus Kristus, yang dipercaya sebagai Anak Allah, ditangkap setelah dikhianati oleh murid-Nya sendiri, Yudas Iskariot. Ia kemudian diadili oleh otoritas Romawi dan dijatuhi hukuman mati melalui penyaliban—sebuah bentuk hukuman yang brutal dan memalukan pada zamannya. Namun, bagi umat Kristiani, peristiwa tragis ini adalah puncak dari cinta kasih ilahi, karena melalui kematian-Nya, dosa umat manusia ditebus.

Mengapa Disebut “Agung”?

Meskipun memperingati penderitaan dan kematian, hari ini justru dinamakan Jumat Agung. Sebab di balik kesedihan dan luka salib, tersimpan pesan agung tentang pengampunan, kerendahan hati, dan cinta yang tak bersyarat. Jumat Agung mengajak umat Kristiani untuk merenungkan kembali nilai-nilai kasih yang rela berkorban dan keteguhan dalam menghadapi penderitaan demi kebaikan yang lebih besar.

Ibadah Hening Penuh Makna

Jumat Agung diperingati dalam suasana khidmat. Ibadah digelar di gereja-gereja dengan nuansa tenang dan reflektif. Tidak ada sorak-sorai atau kemeriahan—hanya keheningan, doa, dan perenungan mendalam. Di beberapa tempat, umat bahkan mempersembahkan drama penyaliban atau jalan salib (Via Dolorosa) untuk mengenang langkah-langkah terakhir Yesus menuju Kalvari.

Banyak umat juga menjalani puasa dan pantang, sebagai bentuk solidaritas rohani atas penderitaan yang dialami Kristus.

Dari Derita Tumbuh Harapan

Jumat Agung bukanlah akhir dari cerita. Ia justru menjadi pengantar menuju Minggu Paskah, hari kemenangan dan kebangkitan. Dalam kesunyian Jumat Agung, tersembunyi benih harapan baru: bahwa dari penderitaan, bisa lahir keselamatan. Bahwa dari salib, bisa tumbuh kehidupan.

Peringatan ini mengingatkan umat manusia akan satu kebenaran universal: kasih yang sejati selalu siap berkorban, dan dari pengorbanan itulah, harapan lahir dan hidup terus menyala.