INFESTIGASI.COM – Momen Waisak selalu menjadi saat penuh makna bagi umat Buddha di seluruh dunia. Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama RI, Hari Raya Waisak atau dikenal sebagai Tri Suci Waisak adalah peringatan tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama: kelahiran, pencapaian penerangan sempurna, dan wafatnya.
Waisak diperingati setiap tahun pada saat bulan purnama di bulan Waisak menurut kalender Buddhis. Ini adalah momen reflektif dan religius yang mengajak umat untuk meneladani nilai luhur Buddha dan mengamalkan Dhamma dalam kehidupan sehari-hari.
Dikutip dari laman resmi WALUBI dan mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2025, perayaan Hari Raya Waisak tahun ini ditetapkan sebagai Waisak 2569 BE (Buddhist Era).
Dikutip dari buku Terminologi Bulan Dari Berbagai Peradaban dan Negara tulisan Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar dkk, kalender Buddhis atau Era Buddhis (BE) adalah sistem penanggalan lunisolar yang digunakan terutama untuk keperluan keagamaan di negara-negara Asia Tenggara.
Kalender ini menghitung tahun sejak wafatnya Sang Buddha, yang diyakini terjadi pada 543 SM, sehingga tahun 2025 Masehi setara dengan 2569 BE.
Meskipun tidak lagi digunakan secara resmi, kalender ini tetap penting untuk menentukan hari raya keagamaan seperti Waisak, yang dihitung berdasarkan peredaran bulan dan matahari.
Dikutip dari laman laman resmi Perwakilan Umat Buddha Indonesia serta unggahan pada akun Instagram resminya @dppwalubi_pusat, tema pada perayaan Waisak Nasional 2569 BE atau 2025 adalah “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Wujudkan Perdamaian Dunia”.
Selain tema utama tersebut, rangkaian perayaan Waisak 2025 yang digelar sejak 4 Mei dan mencapai puncaknya pada 12 Mei ini juga memiliki satu sub tema. Sub tema tersebut adalah “Bersatu Mewujudkan Damai Waisak untuk Kebahagiaan Semua Makhluk”.
Tema dan subtema tersebut menjadi landasan spiritual dalam setiap kegiatan Waisak 2025. Tema tersebut tidak hanya berfokus pada ritual keagamaan, tetapi juga menekankan pentingnya nilai-nilai universal seperti kedamaian, kebersamaan, dan kepedulian terhadap sesama makhluk hidup.
