Dumai-infestigasi.com-Kepala Bagian Tata Usaha Distrik Navigasi Kelas 1 Dumai Syaiful,SSos di duga terlibat Kolusi dan Nepotisme dalam penerimaan Tenaga Honorer untuk tahun anggaran 2018. Dari 600 Orang peserta yang mendaftar, setelah di adakan test tertulis yang di terima 200 orang, setelah itu di adakan test interview atau wawancara dan yang lulus 44 orang.Menurut seorang nara sumber yang layak di percaya kepada www.infestigasi.com Ahad (4/3/2018 ) mengatakan, ada tenaga Honorer yang tidak memenuhi syarat, namun di terima sebagai tenaga honorer.
Ketua Panitia Penerimaan Non PNS atau Tenaga Honorer di lingkungan Navigasi kelas 1 Dumai adalah Syaiful yang saat ini menjabat kepala bagian Tata Usaha Distrik Navigasi kelas 1 Dumai.Tenaga honore yang di terima lewat pintu belakang dan tidak memenuhi syarat ada 2 orang, inisial FF dan HP.Menurut data yang di terima ,nama 2 0rang ini FF dan HP tidak masuk dalam kelulusan tenaga honorer, untuk jabatan operator radio/VTS namun bekerja sehari-hari di navigasi dumai.
Dari 44 Orang tenaga honorer yang diterima dan memenuhi syarat, 6 orang di antaranya untuk tenaga operator radio/ VTS yang lulus tes di antaranya adalah NH, MI, CDL, AR, APA dan D.Persyaratan khusus harus mempunyai ijasah Operator Radio Umum (ORU), Namun dalam keseharian bekerja ada 8 orang , sementara yang di terima hanya 6 orang, yang 2 orang lagi di sinyalir tidak mempunyai ijasah Operator Radio Umum (ORU),di sisipkan kepala bagian tata usaha distrik Navigasi Dumai Syaiful yang di duga kuat telah terjadi kolusi dan nepotisme, karena 2 orang itu di antaranya keponakan dari Syaiful.
Dahulu Syaiful pernah bertugas di distrik navigasi kelas 1 Dumai, namun karena ada temuan dan permasalahan di pindahkan ke Ambon, setelah itu Syaiful kembali lagi ke Dumai. Konfirmasi yang di ajukan kepada Syaiful selaku kepala bagian tata usaha dan ketua Tim penerimaan Non PNS atau Tenaga Honorer ke nomor telepon 081266356xx tidak di jawab, melalui pesan singkat atau SMS pun tidak di respon.(riki)