Dumai-Pemukulan terhadap oknum Wartawan inisial HD di jalan Tuanku Tambusai/Perwira Kamis (23/9/2021) pelaku Bukan Oknum Aparat melainkan Orang Tidak Di Kenal (OTK).Hal ini di ungkapkan HD ketika melakukan konferensi Pers di hadapan rekan wartawan dari kalangan organisasi pers PWI Jumat malam (24/9/2021). Konferensi pers yang di adakan di Cafe Refenery Jalan Hasanuddin /Ombak di hadiri Ketua PWI Kota Dumai Bambang Rio, para Wakil Ketua dan Bendahara Ridwan Safri serta anggota PWI kota Dumai.
Menurut HD, setelah pemukulan oleh orang tidak di kenal (OTK), dirinya yang di dampingi pengurus PWI Kota Dumai dan rekan seprofesi mendatangi Polres Dumai untuk membuat pengaduan. Penyidik dari Polres Dumai mengarahkan HD untuk di visum ke Rumah Sakit Bhayangkara Polres Dumai.Setelah dari Polres Dumai di lanjutkan menuju kantor Sub Den Pom 1/3-1 melakukan pengaduan untuk mengantisipasi jika ada dugaan keterlibatan oknum aparat.
Kronologis yang menimpa HD di awali setelah melakukan peliputan ke kantor DPRD kota Dumai Kamis pagi (23/9/2021), menyusuri jalan Perwira menuju jalan Bukit Timah tiba-tiba melihat sebuah Truck BBM yang berhenti di suatu hamparan tanah kosong di tumbuhi semak belukar.Di dekat tanah kosong terdapat sebuah warung.Saat itu, Truck BBM “kencing” atau mengeluarkan BBM dari Tanki untuk di tampung ke dalam jerigen.Sebagai seorang jurnalis, HD melihat ada kejanggalan terhadap Truck BBM dan mengambil foto sebagai dokumentasi.Menurut HD, foto tersebut untuk di tunjukkan ke Pertamina.
Ketika selesai mengambil dokumentasi, HD menelepon penulis menanyakan bahwa dirinya ada menemukan Truck BBM yang berhenti tidak pada tempatnya dan siapa yang punya lokasi. Hal HD menelpon penulis yang saat itu sedang mengantar anak sekolah, yang mana HD beranggapan dan berharap penulis mengetahui lokasi.Di sarankan kepada HD agar menanyakan langsung kepada orang yang ada di lokasi.Namun, setengah jam kemudian penulis menelpon HD dan telepon tidak di angkat, ternyata telepon genggam / HP milik HD telah di ambil orang tidak di kenal di lokasi tersebut.Saat itu, penulis menyangka HD tidak mengangkat HP karena sedang mengendarai motor di jalan raya.Ternyata, HD telah di pukul oleh orang tidak di kenal (OTK).
Tiba-tiba seorang rekan jurnalis menelepon bahwa HD di pukul oleh 4 orang tidak di kenal di jalan Perwira. Mendengar kabar tersebut, penulis menjumpai HD dan melihat beberapa luka memar di bagian wajah dan kepala.Penulis mengajak HD untuk kembali mendatangi lokasi pemukulan. Menjelang mendekati lokasi pemukulan, penulis mengajak HD untuk turun bersama menunjuk siapa orang yang memukul. Tidak usah takut, saya yang turun menjumpai orang yang memukul, ujar penulis kepada HD. Namun, HD enggan turun mungkin masih trauma akibat pemukulan tersebut.Saat itu, di TKP tidak di temukan lagi orang dan tidak ada oknum aparat, kemungkinan pelaku pemukulan melarikan diri.
Pemukulan terhadap HD oleh orang Tidak Di Kenal (OTK) menjadi viral di media massa.Terjadi simpang siur berita, ada yang menyebut pelaku pemukulan di duga oknum aparat. Banyak rekan jurnalis yang simpati terhadap HD karena merasa satu profesi wartawan.Hal ini nampak pada saat HD membuat pengaduan ke Polres Dumai dan Sub Den Pom 1/3-1 di malam hari, sekitar 50 orang wartawan turut hadir menunjukkan rasa solidaritas terhadap sesama profesi.
Ketua PWI Kota Dumai Bambang Rio dalam pernyataan sikapnya menyatakan mengutuk keras pelaku pemukulan terhadap wartawan karena wartawan bekerja di lindungi oleh Undang- Undang nomor 40 tahun 1999.Bambang Rio juga berpesan bahwa dalam melakukan peliputan berita, wartawan harus mematuhi Kode Etik Jurnalistik dan Kode Prilaku Wartawan.(rh)