Dumai- Keberadaan gelanggang permainan (gelper) mesin ketangkasan di Kota Dumai sangat membantu mengurangi pengangguran.Di bukanya gelper, banyak warga sekitar lingkungan yang selama ini tidak bekerja atau pengangguran dapat bekerja untuk menambah ekonomi keluarga.Apalagi, warga sekitar yang selama ini tidak bekerja dan tidak punya skill atau keahlian untuk melamar pekerjaan di perusahaan, dengan di bukanya gelper bisa untuk membeli beras dan kebutuhan dapur lainnya.
Setidaknya, setiap gelper mempekerjakan 20 – 30 orang karyawan yang terdiri dari pekerjaan cleaning service, petugas parkir kendaraan, juru masak, kasir.Saat ini terpantau 3 lokasi gelper yang mempekerjakan karyawan wanita dan pria kurang lebih 60-70 orang.Mayoritas yang bekerja telah berkeluarga dan mempunyai tanggungan untuk anak.Dengan di bukanya gelper, sangat membantu wanita yang dahulunya bekerja di dunia malam menjadi berubah menjadi karyawan gelper.Jika gelper tidak ada, di sangsikan karyawan wanita akan kembali ke dunia malam.
Pantauan di lokasi gelper, pola gelper di Kota Dumai saat ini sangat berbeda jauh dengan isu miring.Dahulu, setiap pemain yang menang mendapatkan uang, namun sekarang hanya mendapat rokok, setrika, boneka, dispenser.Hal ini memang komitmen para pengusaha gelper, agar jangan timbul image atau persepsi negatif tentang keberadaan gelper yang berbau unsur dugaan judi seperti di tahun-tahun lalu.Permainan gelper memang tanpa ada pertukaran uang kepada pemain yang menang. Permainan gelper ini sama halnya dengan permainan gelper di beberapa Plaza dan Mall yang menyediakan hadiah boneka, setrika, dispenser dan lain-lain.
Di beberapa daerah Propinsi Riau yang selama ini buka permainan gelper belum membuka usaha gelper. Kemungkinan, para pengusaha tersebut tidak sanggup untuk meniru pola yang di lakukan pengusaha gelper di kota Dumai, memberi kepada pemain yang menang bukan berupa uang.(rh)