Infestigasi-dumai-Pengawasan rumah tahanan (rutan) kelas IIB Dumai semenjak di jabat kepala pengamanan Rutan Rinaldi terlihat sangat lemah.Di peroleh informasi, seorang narapidana di Rumah Tahanan (rutan) kelas II B Dumai melakukan percobaan melarikan diri dengan membawa senjata tajam, rabu sore, 15 april 2020.
Beberapa orang narasumber yang layak di percaya mengatakan, sore hari napi naik ke plafon mushalla Rutan. Pihak rutan memang mengijinkan warga binaan rutan dumai untuk melaksanakan sholat di mushalla rutan.Hal ini di manfaatkan napi, dengan masuk ke mushalla dan naik serta sembunyi sementara di atas plafon.
Menjelang waktu magrib, seorang tenaga bantuan pendamping (tumping) rutan Dumai melihat ada sesuatu mencurigakan di atas plafon mushalla.Tumping mengarahkan senter ke atas plafon mushalla, ternyata ada seorang napi yang akan melakukan percobaan melarikan diri.Tumping sembari berteriak mengejar napi ke atas atap.Sembari membawa senjata tajam (sajam), napi menginjak-injak atap hingga ke atap rumah dinas kepala kantor rutan Dumai.Tidak mengenal rasa takut dan sakit, napi sembari berlari menginjak-injak kawat berduri dekat tembok rutan.Terjadi kejar-kejaran di atas atap.
Suasana di rutan Dumai sontak heboh, puluhan orang tenaga pengaman rutan dan tenaga bantuan pendamping (tumping) keluar dari rutan Dumai untuk mengejar ke arah jalan raya.Masyarakat sekitar rutan dan pengendara yang melintas jalan menyaksikan puluhan tenaga pengaman rutan berlarian ke arah luar rutan.Di kejar dari dalam Rutan, napi yang tidak merasakan rasa sakit luka-luka di tapak kaki akibat menginjak kawat berduri berusaha melompat dari ketinggian tembok ke arah luar tembok. Di luar tembok telah menunggu tenaga pengaman rutan, begitu terjatuh ke tanah, napi langsung di tangkap dan di bawa kembali ke dalam rutan serta di masukkan dalam sel.
Peristiwa percobaan larinya napi di rutan Dumai telah lama tidak terjadi.Sistem pengamanan rutan Dumai mulai lemah semenjak di jabat oleh Rinaldi sebagai kepala pengamanan Rutan (kpr) Dumai.Apa napi mulai tidak nyaman di rutan Dumai? Apakah dampak dari ratusan napi yang di bebaskan beberapa waktu lalu akibat dampak covid-19, hingga napi ingin bebas? Kepala Pengamanan Rutan (KPR) kelas II B Dumai Rinaldi ketika di konfirmasi melalui telepon selular beberapa saat setelah kejadian percobaan napi melarikan diri, rabu malam, 15 april 2020 tidak menjawab. Begitu juga halnya kepala kantor Rumah tahanan kelas II B Dumai Yusup Gunawan ketika di konfirmasi melalui telepon selular dari rabu malam, 15 april 2020 hingga berita di terbitkan tidak memberikan klarifikasi dan hak jawab.(riki)