Dumai- Pemerintah Kota Dumai tidak punya konsep untuk mengatasi persoalan banjir yang sering melanda pusat kota.APBD Dumai yang cukup besar di era Walikota Dumai H.Paisal di hambur – hamburkan untuk kegiatan yang tidak seperlunya seperti menganggarkan Konser Musik yang miliaran rupiah dan bantuan sosial lainnya setiap tahun.Bahkan, beberapa hari lalu, Pemko Dumai menghamburkan uang melalui APBD Dumai untuk membawa jalan-jalan Ketua RT dan LPMK ke Kota Bukit Tinggi Provinsi Sumatera Barat. Padahal, ada hal yang menyangkut hidup masyarakat luas, pemukiman penduduk tidak kebanjiran. Akibat banjir, banyak kerugian yang terdampak masyarakat, seperti kendaraan motor rusak, anak libur sekolah karena jalan dan rumah sekolah kebanjiran.
Yang parahnya adalah ketika banjir melanda Kota Dumai, Pejabat Dumai tidak ada yang turun ke lapangan memantau banjir dan melihat dampaknya ke masyarakat. Pejabat terkait terkesan malah sibuk dinas keluar kota. Seperti ketika ingin di konfirmasi kepada Kepala Dinas PUPR Kota Dumai Riau Satria di kantor ternyata sedang dinas ke Jakarta.
Padahal Google jauh hari sebelumnya telah memberitahu, tanggal dan bulan serta tahun sekian, mencamtumkan tinggi air laut dan prakiraan cuaca. Artinya, data yang di tampilkan Google adalah up date dan dapat di percaya. Nah, jika Google telah menampilkan data seharusnya pejabat terkait seperti Dinas PUPR bisa mengantisipasi dan mengambil langkah untuk menurunkan alat Amphibi di hilir Sungai Dumai karena pemukiman penduduk yang rawan banjir terletak pada Kelurahan Pangkalan Sesai, STDI di Kecamatan Dumai Barat dan Wilayah Kecamatan Dumai Kota, langganan banjir di Kelurahan Rimba Sekampung, Datuk Laksamana , Dumai Kota.Selain Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup seharusnya juga menurunkan dan mengerahkan petugas membersihkan sampah yang tergenang di drainase.
Walikota Dumai H.Paisal seharusnya punya skala prioritas untuk mengatasi penanggulangan banjir. Namun, di penghujung jabatannya, H.Paisal belum mampu untuk mengatasi persoalan banjir yang kerap melanda Kota Dumai. Pemko Dumai jangan berdalih karena faktor alam, air pasang laut yang tinggi hingga banjir mengenangi jalan di pusat Kota Dumai.Menyandang Gelar S1 dan S2 serta sering Studi Banding ke luar kota, seharusnya Pejabat Terkait bisa menerapkan keilmuannya untuk menggunakan anggaran daerah mengatasi persoalan banjir.
Pantauan di lapangan, Pemerintah Kota Dumai mengganggarkan proyek kegiatan peninggian badan jalan agar banjir pasang air laut yang masuk melalui Drainase tidak tumpah ke badan jalan. Padahal, pokok persoalannya adalah Sungai Dumai semakin dangkal. PT.Pelindo Dumai secara berkala rutin mengeruk pantai di kawasan miliknya agar tidak dangkal. Semakin dalam pantai di kawasan Pelabuhan PT.Pelindo Dumai, maka air dari laut mengalir deras ke Sungai Dumai
.Untuk mengimbangi kedalaman pelabuhan PT.Pelindo Dumai, seharusnya Pemko Dumai mempunyai 8 unit Amphibi yang setiap hari dapat rutin mengeruk Sungai Dumai. Namun, saat ini Dinas PUPR Kota Dumai hanya punya 2 unit Amphibi.Menurut, Kabid SDA Dinas PUPR Kota Dumai Wan Rico ketika di konfirmasi melalui telpon, sedang dinas ke Pekanbaru. Menurutnya, saat ini, Amphibi sedang beroperasi di hulu Sungai Dumai di kawasan Kelurahan Bumi Ayu. Hanya 1 unit yang beroperasi, ujar Wan Rico. Sedangkan 1 unit lagi sedang beroperasi di kolam depan perumahan Pemko Dumai, ungkapnya.
Pantauan di lapangan hari ini, Jumat (20/9/2024) Jalan Protokol di pusat kota, seperti Jalan Cempedak, Jalan Ombak, Jalan SS Kasim depan Telkom, di Jalan pemukiman seperti Jalan Apel, Jeruk, Mangga, Nangka, Anggur, Pemuda dan lainnya terlihat seperti Kolam Besar, nampak seperti Kolam Ikan dan Kolam renang. Kalau, Pemko Dumai punya niat untuk membeli tambahan 6 unit Amphibi lagi sangat mudah karena APBD Dumai cukup besar.Caranya, Anggaran Bansos di bagian Kesra di potong 80 % dan di alihkan untuk tambahan membeli 6 Unit Amphibi.
Peruntukan Bansos cukup untuk 2 Pos Anggaran yaitu Beasiswa Mahasiswa dan KONI. Bidang Pendidikan dan Olahraga jelas di atur oleh Undang- Undang yang Wajib di biayai dan di bantu Anggaran Dana oleh Negara atau Pemerintah. Sedangkan, bidang lainnya, Pemerintah Tidak wajib membantu Anggaran. Nah, bagaimana dengan Konser Musik dan sejenisnya ? Biasanya suatu konser musik itu di adakan oleh perusahaan dan menjual tiket kepada penonton untuk mendapat keuntungan atau rugi tidak ada penonton. Namun, jika APBD Dumai yang membiayai Konser Musik dan sejenisnya berarti ada pihak yang di untungkan.
Saat berita ini di tulis pukul 00.00 WIB, seorang Ibu Rumah Tangga, tetangga sebelah rumah terdengar sedang menguras air yang masuk ke rumah kontrakannya, di mana air pasang laut di malam hari tetap berkunjung di jalanan Kelurahan Rimba Sekampung.(rh)