Mengenang 61 Tahun Sejarah Hari Pramuka pada 14 Agustus 2022

pramuka

INFESTIGASI.COM – Hari ini, 14 Agustus 2022, adalah Hari Pramuka di Indonesia yang menjadi perayaan ke-61 semenjak ditetapkan pada 1961 silam.

Sejarah lahirnya Hari Pramuka berawal dari kemunculan Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung dan Jong Indonesische Padvinders-Organisatie (JIPO) di Jakarta pada 1923 oleh Belanda.

Setelah Perang Dunia I, organisasi ini kemudian berganti nama menjadi Nederlandsch Indische Padvinders Vereeniging (NIPV). Sejak saat itu, organisasi kepanduan di Indonesia mulai berkembang.

Kemudian muncul organisasi kepanduan yang diprakarsai bangsa Indonesia oleh S.P. Mangkunegara VII dengan nama Javaansche Padvinders Organisatie.

Kemunculan itu disusul organisasi kepanduan lainnya oleh Budi Utomo dengan nama Nationale Padvinderij. Lalu, ada Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) oleh Jong Islamieten Bond (JIB), dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) oleh Pemuda Indonesia.

Pada 1928, barulah seluruh organisasi kepanduan yang ada di Indonesia bersatu melalui dibentuknya Persaudaraan Antara Pandu Indonesia atau PAPI.

PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada April 1938.

Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, BPPKI kemudian mengadakan perkemahan pertama dengan nama Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem yang disingkat PERKINO pada 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.

Hingga pada 1961, gerakan Pramuka lahir pada 14 Agustus, bersamaan dengan dianugerahkannya Panji Gerakan Pramuka yang ditetapkan lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961.

Dikutip dari laman resmi Pramuka, tunas kelapa muda dipilih sebagai lambang resmi Pramuka pada 20 Mei 1961. Lambang ini dipilih karena memiliki arti kiasan bahwa tunas penerus bangsa yang kuat dan ulet serta memiliki cita-cita yang tinggi.

Jambore nasional Indonesia pertama kali diadakan di Situ Baru, Jakarta pada 1972.

Pemerintah Indonesia pada masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka dengan tujuan meningkatkan peran, fungsi dan tugas pokok dari Gerakan Pramuka itu sendiri.