Dumai  

Pemilik Gelper Bukit Gelanggang Datangi Dishub

Dumai-infestigasi-Pemilik Gelanggang permainan (gelper) tanpa ijin di taman bukit gelanggang mendatangi dinas perhubungan kota Dumai rabu (13/3/2019).Puluhan pemilik gelper di terima kepala upt parkir  dinas perhubungan kota Dumai Ramlan.

Persoalan ini muncul, karena dinas perhubungan kota Dumai menyerahkan pengelolaan parkir di area taman bukit gelanggang kepada pihak ke 3. Para pemilik gelanggang permainan anak – anak di minta membayar setiap kendaraan motor yang masuk membawa permainan ke area taman bukit gelanggang oleh pengelola parkir di bukit gelangang.

Para pemilik gelanggang permainan menolak membayar parkir kendaraan mereka yang membawa permainan anak-anak ke area taman bukit gelanggang. Menurut salah seorang pemilik gelper, keberadaan mereka di area bukit gelanggang bukan sebagai pengunjung, tapi pedagang, dan menolak membayar parkir.Tidak ada hasil dari pertemuan antara kepala upt parkir dishub kota Dumai dengan pedagang.

Konfirmasi yang di lakukan kepada pengelola parkir area taman bukit gelanggang Ardi Murphy mengatakan, bahwa yang mereka kutip adalah setiap kendaraan yang masuk area taman bukit gelanggang, dan area itu lahan parkir.Jadi kendaraan ranmor yang membawa permainan anak-anak yang keluar masuk area taman bukit gelanggang di kutip parkir, karena kami, sebagai pengelola parkir menyetor ke PAD kota Dumai melalui dinas perhubungan kota Dumai.

Seperti di ketahui, selama ini gelanggang permainan (gelper) di taman bukit gelanggang tanpa ijin resmi dari pemerintah kota Dumai.Selama bertahun-tahun , pemilik gelper anak-anak memanfaatkan sarana yang luas lapangan permanen dan telah di semenisasi oleh pemerintah kota dumai yang fungsinya  untuk suatu acara kegiatan resmi, seperti upacara, dumai expo, konser musik, dan kegiatan lain-lain.Area taman bukit gelanggang bukan untuk peruntukan gelanggang permainan anak-anak.

Para pemilik gelanggang permainan ini menyebut diri sebagai pedagang, karena mereka punya modal dan usaha permainan anak-anak, dan mendapatkan keuntungan dari usaha, namun malah keberatan membayar parkir kendaraan milik mereka yang masuk area taman bukit gelanggang. Kalau mau semua gratis, alangkah baiknya buka gelanggang permainan (gelper) di lahan sendiri tanpa memanfaatkan fasilitas milik pemerintah kota Dumai.(zul/arman)