Dumai  

Anjani Takut Di Bunuh Mafia Penampung BBM Ilegal

Infestigasi-dumai-Anjani, pengawas pengangkutan BBM Depot Pertamina Dumai PT.Elnusa Petrofin merasa takut di bunuh mafia penampung ilegal bbm di bagan besar karena supir truk bekerjasama dengan oknum aparat sambil menyebut instansi aparat di maksud.

Hal ini di kemukakan Anjani ketika di konfirmasi melalui telepon selular selasa, 11 september 2019,  perihal lokasi penampungan ilegal bbm milik Sri di simpang budi indah kelurahan bagan besar kecamatan bukit kapur.”Saya takut di bunuh pak, kan bapak tahu siapa yang punya lokasi penampungan ilegal bbm”, ujar Anjani yang baru menjabat 3 bulan menggantikan Gultom.Ketika di tanyakan, bahwa setiap truk pengangkut bbm milik pertamina di pasang GPS dan dapat mendeteksi keberadaan mobil tanki pengangkut bbm, Anjani sebagai kepala pengawas mengelak dengan mengatakan, tanyakan kepada bagian yang memegang GPS.Kemudian di pertanyakan kembali bahwa itu merupakan tanggung jawabnya, Anjani mengakuinya karena yang memegang GPS adalah bawahannya.

Modus baru para supir truk pembawa bbm untuk “kencing” bbm subsidi di lokasi mafia adalah mobil truck pura-pura parkir di tempat cucian mobil, lalu bbm di kuras melalui kran lalu di masukkan ke dalam jerigen.Dengan pola ini, di GPS terlihat mobil truck seolah-olah sedang perbaiki ban atau cuci mobil.Hal ini kerap terpantau di tempat cucian mobil samping kuburan kristen bagan besar dan cucian mobil jalan perwira.

Informasi yang di peroleh, hari ini truk pengangkut bbm sedikit yang masuk ke lokasi mafia penampungan ilegal bbm untuk “kencing”, yang biasanya masuk 20 unit truk menjadi 5 unit.(riki)