Dumai  

A Tidak Terlibat Penyelundupan Bawang Ilegal

Infestigasi-dumai-Penangkapan 1 truck bawang ilegal oleh warga  di Purnama, kecamatan  Dumai Barat minggu, 26 april 2020 dan di serahkan ke kantor Bea Cukai Dumai patut di apresiasi. Informasi yang di himpun di lapangan bawang ilegal di kapal hanya berisi 13 ton, dari negara Malaysia, jenis union bombay atau istilah lokal di sebut bawang pakistan,  ukuran bawang kecil diameter di bawah 3 cm.Dengan memanfaatkan harga bawang lokal yang cukup tinggi di pasaran mencapai Rp.50 ribu/kg, jenis bawang pakistan ukuran kecil ini sangat menguntungkan dengan harga beli di Malaysia Rp.6 ribu/ kg di tambah biaya kapal Rp.4 ribu/kg.Di pasaran jenis bawang ini dapat terjual dengan harga Rp.25 ribu-30 ribu/kg. Sedangkan, jenis Bawang union bombay/pakistan yang di perbolehkan resmi  oleh pemerintah  impor dengan ukuran diameter minimal 5 cm.

Setelah truck dan bawang ilegal di serahkan ke kantor Bea Cukai Dumai, nama A terbawa dalam berita.Tentu, media yang membuat berita mendapat nama A sebagai pemilik bawang ilegal dari hasil pertanyaan  yang di ajukan langsung kepada pekerja di lokasi pembongkaran bawang ilegal kecamatan sungai sembilan kota Dumai.

Apakah A terlibat ? Jawabnya Tidak.Dapat di pastikan A tidak terlibat penyelundupan bawang ilegal yang mana truck dan bawang ilegal di serahkan ke kantor Bea Cukai Dumai 3 hari lalu.Hasil penelusuran di lapangan, pemilik bawang ilegal ini di duga sengaja menyebut nama A agar aman di  lokasi bongkaran dan di jalan.Selain itu, pemain bawang ilegal di kota Dumai cukup banyak, hampir mencapai 10 orang yang tidak dapat di sebut satu persatu, karena media ini mengenal cukup dekat pemain bawang ilegal di kota Dumai.

Pemilik bawang ilegal ini terdiri dari beberapa orang, di mana pembelian bawang di lakukan secara kongsi, dengan modal per orang tidak terlalu besar serta mengurangi resiko kerugian yang di timbulkan apabila bawang di tangkap.Prediksi jumlah yang di muat hanya sekitar 13 ton.

Saat ini, rekan A sedang mencari sumber dari pekerja tempat pembongkaran kapal pembawa bawang ilegal, siapa yang menyebut nama A kepada media, karena A memang tidak ada kegiatan penyelundupan bawang ilegal.(riki)